Penyakit yang tidak bisa diobati masih menjadi kunci utama bagi kehidupan pasien. Salah satu yang paling umur adalah penyumbatan kunci dari xanthoma atau penumpang plakat lemak akibat kolesterol tinggi. Penderita tersebut akan berbahasa yang mudah dan membuat serangan jantung, keluar dari kuning atau kerusakan jaringan.
Sebuah penelitian yang diberikan oleh Program Studi dianeworthington.com Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani menunjukkan bahwa terapi genetik, dalam keselihan yang dilakukan dengan teknologi CRISPR-Cas9, menjadi obat baru yang dapat melakukannya dan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan pasien.
Dengan berbagai tindakan kesehatan di luar negeri, penting bagi masyarakat umum untuk memahami risiko dan manfaat terapi genetik. Penting juga bagi dokter dan perawat untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mendukung pasien melalui proses ini. Dengan menggunakan pengobatan berbasis bukti, sangat penting bagi para profesional medis untuk mempertimbangkan implikasi klinis dan etika dari teknologi baru ini saat mereka bekerja dengan pasien mereka. Kami mensurvei 1.054 mahasiswa kedokteran dan dokter di Indonesia untuk mengetahui perspektif mereka tentang terapi genetik. Jelas bahwa ini masih menjadi masalah yang sangat kontroversial bagi banyak orang. Meskipun demikian, jika digunakan dengan benar, terapi genetik berpotensi untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan pasien serta anggota keluarga dan orang yang mereka cintai. Ini harus menjadi prioritas bagi kita semua untuk terus bekerja sama untuk memastikan keberhasilannya.